6 Penyebab Penyakit Gastritis Tidak Boleh diremehkan

Penyebab Penyakit Gastritis

Penyakit gastritis menjadi penyakit yang perlu kita waspadai. Untuk itu pada kesempatan kali ini membahas penyebab penyakit gastritis yang tidak boleh diremehkan.

Pengertian Penyakit Gastritis

Gaya hidup modern manusia saat ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial mereka, pola hidup sehat yang kadang terlupakan menyebabkan manusia modern lebih rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada masyarakat modern saat ini yaitu peradangan asam lambung atau disebut dengan gastritis.

Gastritis didefinisikan sebagai peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa supersial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan.

Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2012). Selain itu, gastritis menurut Tussakinah dkk (2018) merupakan proses inflamasi atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa lambung. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin dan usia produktif dinilai sangat rentan terjangkit penyakit tersebut.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa persentase angka kejadian gastritis di Indonesia yaitu 40,8% dan angka kejadian Gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan angka kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa gastritis merupakan salah satu penyakit terbanyak yang menyerang masyarakat Indonesia.

Penyebab Penyakit Gastritis

Pola Makan

Salah satu penyebab utama meningkatnya asam lambung yang menyebabkan gastritis yaitu kurang teraturnya pola makan. Makanan atau minuman yang masuk kedalam saluran pencernaan berfungsi mengurangi kepekatan asam lambung sehigga tidak sampai menggerogoti lambung (Shulfany, 2011).

Pola makan yang dianjurkan yaitu makanan yang sumber energinya 60-70% berasal dari karbohidrat, 15-20% dari protein, dan 20-30% dari lemak serta vitamin, mineral, dan serat yang cukup. Peranan sarapan sangat penting bagi tubuh karena makanan yang dikonsumsi akan menentukan kerja tubuh dari pagi hingga siang hari (Megawati dan Nosi, 2014).

Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya asam lambung. Bahkan hanya dengan mengonsumsi sedikit alkohol dapat meneybabkan produksi asam lambung yang berlebih dan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak maka akan dapat merusak mukosa lambung (Suparyanto, 2012).

Rokok

Merokok dapat memberikan efek melemahkan katup esofagus dan pilorus, meningkatkan refluks, mengubah kondisi alami dalam lambung, menghambat sekresi bikarbonat pankreas, mempercepat pengosongan caran lambung, dan menurunkan pH duodenum. Merokok juga dapat menghambat penyembuhan spontan dan meningkatkan risiko kekambuhan tukak peptik (Sunarmi, 2018).

Kafein

Mengonsumsi kafein dapat menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat sehingga dpaat meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi hormon gastrin pada lambung dan pepsin. Hormon gastrin yang dikeluarkan oleh lambung mempunyai efek sekresi getah lambung yang sangat asam sehingga menyebabkan iritasi pada mukosa lambung (Oktviani, 2011).

Usia

Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, adanya keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis menyebabkan remaja cenderung untuk menjaga penampilan mereka. Hal ini mempengaruhi pola makan remaja, pemilihan bahan makanan, dan frekuensi makan dimana remaja takut gemuk sehingga melakukan diet seperti menghindari sarapan dan makan siang (Pratiwi, 2013).

Infeksi bakteri dan virus

Penyebab gastritis juga paling sering disebabkan oleh infeksi Bakteri H. Pylori, namun dapat pula diakibatkan oleh bakteri lain H. heilmanii, Streptococci, Staphylococci, Protecus species, Clostridium spesies, E. coli, Tuberculosis dan secondary sphilis (Anderson, 2007). Selain itu, gastritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti Sitomegalovirus.

Gejala Penyakit Gastritis

Gejala gastritis akut berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, dan muntah. Biasa ditemukan pula pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan malena. Sedangkan untuk gejala gastritis kronik biasanya tidak menyebabkan gejala apapun, hanya sebagian kecil yang mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan (Mansjoer, 2001).

Cara Mengatasi

Penyakit gastritis dapat diatasi dengan menghindari penyebab penyakit tersebut. Seperti dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengatur pola makan, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mengonsumsi kafein secara berlebihan, serta menjaga kebersihan tangan, makanan atau minuman yang dikonsumsi sehingga tidak terkontaminasi dengan bakteri atau virus penyebab penyakit gastritis.

Scroll to Top
Open chat
Hallo, Kami siap membantu masalah Anda.