Pengertian dan indikator keterampilan proses sains – Suatu kemampuan proses dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut menghayati proses penemuan atau menyusun suau konsep sebagai keterampilan proses.
Pengertian Keterampilan Proses Sains
Sains bukan sekedar pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip tetapi juga merupakan proses mencari dan menemukan. Proses sains diturunkan dari langkah-langkah saintis ketika akan melakukan penelitian ilmiah, langkah-langkah inilah yang kemudian dinamakan keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilkan suatu konsep, teori, prinsip, hukum, maupun fakta. Keterampilan proses sains yang diajarkan ke peserta didik akan memberikan mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu bukan hanya sekedar membicarakan tentang sains saja.
Menurut Semiawan (1986), Pengertian keterampilan proses adalah seluruh keterampilan ataupun kejadian serta tindakan dalam proses belajar mengajar yang akan menciptakan kondisi belajar siswa yang aktif.
Indikator Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains diklasifikasikan atas keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar adalah fondasi untuk melatihkan proses terpadu yang lebih kompleks.
Adapun uraian dari aspek-aspek keterampilan proses dasar yaitu :
a. Mengamati
Dengan menggunakan alat indera baik itu penglihatan, pembau, pengecap, peraba, maupun pendengar. Melalui proses mengamati peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan apa yang mereka lihat, yang dirasakan, yang didengar. Sehingga peserta didik terdorong untuk menemukan ciri khusus yang melekat pada objek yang sedang diamati.
b. Mengklasifikasi
Pada aspek ini peserta didik bisa mengkategorikan atau mengelompokkan suatu objek atau peristiwa berdasarkan pada kesamaan ciri atau pola yang dimilikinya. Keterampilan ini berguna dalam melatih peserta didik untuk menunjukkan persamaan, perbedaan, maupun hubungan timbal baliknya.
c. Memprediksi
Prediksi didasarkan pada observasi atau pengamatan yang dilakukan secara cermat. Prediksi dilakukan dengan meramalkan apa yang akan terjadi sebelum dilakukan suatu percobaan dan didasarkan pada data yang diperoleh saat melakukan pengamatan.
d. Menginferensi
Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi kemudian dikemukakan sebagai pendapat peserta didik terhadap sesuatu yang mereka amati. Keterampilan ini sebagai proses inventif dengan berusaha menarik atau membuat asumsi tentang suatu objek, peristiwa, atau kejadian.
e. Mengkomunikasikan
Pada aspek ini data yang di peroleh kemudian terwujud dalam bentuk melaporkan data secara lisan maupun tulisan, baik itu dalam bentuk gambar, model, tabel, grafik dan sebagainya. Tujuan daripada keterampilan mengkomunikasikan ini adalah agar peserta didik terbiasa untuk mengemukakan pendapat mereka secara efektif dan efisien, sistematis dan bertanggung jawab.
Untuk aspek ataupun unsur dari keterampilan proses terpadu yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Variabel
Variabel merupakan suatu besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam kegiatan ilmiah terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel manipulasi, variabel bebas, dan variabel kontrol.
b. Merumuskan definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Dakam hal ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan serta data atau informasi yang akan dicatat dan dukur dalam suatu percobaan.
c. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk suatu pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang diteliti. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.
d. Merencang dan melaksanakan percobaan
Sebagai bentuk kegiatan ilmiah yang direncanakan untuk memperoleh data agar bisa menjawab suatu masalah ataupun menguji suatu hipotesis yang telah dirumuskan.
e. Menginterpretasi data
Data yang sudah dikumpulkan melalui observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana yang disajikan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik, histogram, maupun diagram. Data yang sudah dianalisis kemudian diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau pernyataan.
Referensi
Jufri, W. (2017). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Semiawan. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses : Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.
Mungkin itu yang bisa kami uraikan mengenai keterampilan proses sains, semoga artikel ini bisa bermanfaat. Jangan lupa baca juga artikel lainnya yang ada diblog ini, terima kasih.