Calonpendidik.com – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian model pembelajaran. Ada berbagai macam pengertian yang bisa kita temukan di google, baik itu yang secara umum maupun menurut para ahli.
Model Pembelajaran
Terlebih dahulu kita harus pahami apa itu model? Secara kaffah model dapat diartikan suatu objek atau konsep untuk merepresentasikan suatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk suatu bentuk yang lebih komprehensif. Sebagai contoh, dalam belajar fisika maupun kimia kita membahas tentang model atom. Ada Model Dalton, Model Thomson, Model Rutherford, dan Model Bohr.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992). Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model mengarahkan kita dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Model pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh dalam merencanakan suatu pembelajaran dengan atributnya meliputi teoritis, orientasi terhadap apa yang dipelajari siswa, serta prosedur dan struktur mengajar. Arends (1997) menyatakan :
“The term teaching model refers to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system”.
Konsep tentang model itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut tujuan pembelajaran, sintaks model, dan lingkungan belajarnya. Tujuan pembelajaran merupakan hasil belajar yang dirancang untuk dicapai, sintaks model merupakan alur langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan lingkungan belajar merupakan konteks dimana pembelajaran harus dilakukan, termasuk cara-cara memotivasi dan mengelolah peserta didik.
Fungsi Model dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam menjadi seorang pendidik yang profesional, pengetahuan tentang model-model pembelajaran harus dimiliki dengan baik. Beberapa fungsi dalam kaitannya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
- Menciptakan Interaksi guru dengan peserta didik selama pembelajaran berlangsung, seorang guru mempunyai pedoman untuk berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran. Misalnya cara mengkomunikasikan informasi, memunculkan masalah, menanggapi pertanyaan dan jawaban peserta didik, membangkitkan semangat peserta didik.
- Membantu guru dalam mengkonstruk kurikulum, silabus, dalam pembelajaran, dengan memahami model-model pembelajaran, dapat membantu untuk mengambangkan dan mengkonstruk kurikulum atau program pembelajaran.
- Membantu menciptakan perubahan perilaku peserta didik yang diinginkan, melalui model pembelajaran dapat merealisasikan target pembelajaran atau tujuan pembelajaran dalam RPP dan implementasinya dalam pembelajaran. Bentuk perilaku yang ditargetkan pada peserta didik sebenarnya termuat dalam rumusan tujuan pembelajaran.
- Membantu guru dalam menentukan cara dan sarana untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk melakanakan pembelajaran. Menggunakan model pembelajaran tertentu, secara otomatis perlu menentukan cara dan sarana agar tercipta lingkungan seperti yang dikehendaki dalam memilih.
- Merangsang pengembangan inovasi pendidikan atau pembelajaran baru. Dengan model yang diterapkan seringkali menemukan kendala. Jika kendala ditemukan kemudian dicarikan solusi.
- Membantu mengkomunikasikan informasi tentang teori mengajar. Setiap model pembelajaran memerlukan teori mengajar berupa pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik.
Dasar Pertimbangan Pemilihan
Dalam pemilihan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:
Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah: a) Apakah tujuan pembelajaran yang akan dicapai berkenaan dengan kompetensi akademik, kepribadian, sosial, dan kompetensi vokasional atau yang dulu diistilahkan dengan domain kognitif, afektif atau psikomotor? b) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai? c) Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik?
Pertimbangan dari sudut peserta didik: a) Apakah sesuai dengan tingkat kematangan peserta didik? b) Apakah sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi peserta didik? c) Apakah sesuai dengan gaya belajar peserta didik?
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran: a) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu? b) Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat atau tidak? c) Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk mempelajari materi itu?
Pertimbangan yang bersifat nonteknis:a) Apakah untuk mencapai tujuan cukup dengan satu model saja? b) Apakah model pembelajaran yang ditetapkan merupakan model yang satu-satunya dapat digunakan? c) Apakah model itu memiliki nilai efektivitas atau efisiensi?
Referensi
Indrawati (2011). Perencanaan Pembelajaran Fisika: Model-Model Pembelajaran Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika. Jember: PMIPA FKIP Universitas Jember.
Nurdyansyah, Fahyuni, E.F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Trianto (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana.