Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

model pembelajaran langsung

Calonpendidik.com – Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), menjadi salah satu model yang dikembangkan dari teori pembelajaran behavioristik. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian pembelajaran langsung, sintaks atau tahapan, serta kelebihan dan kekurangan dari model ini.

Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung didesain bagi peserta didik dalam mempelajari pengetahuan yang terstruktur dan dipelajari secara bertahap. Menurut Arends (1997), pembelajaran langsung memiliki tujuan, yaitu:

Direct instructions aims at accomplishing two major learner outcomes: mastery of well structured academic content and acquisition of all kinds of skill.

Pembelajaran langsung memiliki dua tujuan yang utama, yaitu peserta didik menguasai bahan pelajaran dan memiliki berbagai keterampilan.

Model pengajaran ini bersifat teacher center. Menurut Arends (1997), model pembelajaran langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus dalam menunjang proses belajar peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan prosedural dimana terstruktur dengan baik dan diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap.

Dalam menerapkan model pembelajaran langsung, guru harus mampu mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada peserta didik secara langkah demi langkah. Dengan demikian dalam model ini peran guru sangat dominan, dimana dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi peserta didik.

Menurut Kardi dan Nur (2005), Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati dari pihak guru. Agar efektif, pembelajaran langsung mensyaratkan setiap detail keterampilan atau isi dapat didefinisikan secara saksama serta jadwal pelatihan jadwal pelatihan yang direncanakan dan dilaksanakan secara saksama.

Baca Juga  Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry - Pengertian, Sintaks, Serta Keunggulan

Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Menurut Arends (1997), sintaks model pembelajaran langsung memiliki lima tahapan, menentukan tujuan, menjelaskan atau mendemonstrasikan pengetahuan, memberikan latihan terbimbing, memberikan umpan balik, dan memberikan latihan lanjutan. Adapun penjelasan rinci dari sintaks ini, sebagai berikut:

a. Fase 1-Menjelaskan dan Menetapkan Tujuan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta mempersiapkan peserta didik untuk belajar. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dan memotivasi peserta didik agar berperan dalam pembelajaran.

Menyiapkan peserta didik dapat dilakukan dengan cara menyampaikan suatu pertanyaan guna mengetahui pengetahuan awal peserta didik yang nantinya bisa mendukung pemahaman konsep atau pengetahuan prosedural yang akan diberikan.

b. Fase 2-Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan

Saat guru mendemonstarasikan pengetahuan maupun keterampilan, yang perlu diperhatikan yaitu kejelasan dalam melakukan dan menjelaskan. Dengan mempresentasikan sejelas mungkin serta mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif. Agar kejelasan setiap tahap bisa dicapai, sebaiknya membuat analisis tugas.

c. Fase 3-Memberikan Latihan Terbimbing

Dimana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan latihan singkat dan bermakna. Pelatihan diberikan sampai benar-benar mampu menguasai konsep atau keterampilan yang dipelajari. Penguasaan itu ditandai dengan kemampuan peserta didik dalam melakukan keterampilan secara otomatis.

d. Fase 4-Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik

Tugas paling penting guru dalam model ini adalah memberikan umpan balik yang bermakna dan pengetahuan tentang hasil latihan yang diperoleh. Tanpa adanya umpan balik, peserta didik tidak dapat memperbaiki kekurangan maupun kesalahannya, sehingga tidak mampu mencapai penguasaan keterampilan secara maksimal.

Dalam pemberian umpan balik, berikan bantuan agar peserta didik fokus pada proses bukan pada hasil. Tahapan langkah ini, guru harus menjelaskan pada bagian mana peserta didik masih salah. Selanjutnya, memberikan demonstrasi tahap yang benar.

e. Fase 5-Memberikan Perluasan Latihan Mandiri

Dalam tahap ini, guru bisa memberikan latihan mandiri misal berupa pekerjaan rumah ataupun latihan mandiri untuk memperpanjang waktu belajar. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memberikan tugas mandiri yaitu tugas mandiri dapat dikerjakan secara mandiri, tugas kelanjutan proses pembelajaran tetapi merupakan persiapan untuk pertemuan selanjutnya.

Baca Juga  Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

 

Kelebihan dan Kekurangan 

Adapun kelebihan dan kekurangan dari model ini antara lain sebagai berikut:

a. Kelebihan

  1. Guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima peserta didik sehingga dapat mempertahankan fokus tentang apa yang harus dicapai peserta didik.
  2. Menjadi cara paling efektif dalam mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada peserta didik yang memiliki prestasi rendah.
  3. Dapat menyampaikan informasi yang banyak dalam durasi waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh peserta didik.
  4. Pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Sehingga guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, informasi dianalisis, dan pengetahuan bisa dihasilkan.
  5. Memberikan peserta didik tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang harusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
  6. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan yang mungkin dihadapi peserta didik sehingga hal tersebut dapat diungkapkan.
    Merangsang ketertarikan peserta didik melalui penyampaian ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran dengan presentasi yang antusias.

b. Kekurangan

  1. Guru memainkan peran pusat, sehingga kesuksesan strategi pembelajaran bergantung pada citra guru. Jika tidak disertai dengan kesiapan, berpengatahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur maka peserta didik menjadi bosan, terahlikan perhatiannya, serta pembelajaran menjadi terhambat.
  2. Model ini langsung bersandar pada kemampuan peserta didik untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Oleh karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan tersebut, maka harus mengajarkannya kepada peserta didik.
  3. Karena peserta didik hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, maka sulit bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
  4. Jika materi yan disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, mungkin tidak dapat memberi peserta didik kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

Mungkin itu penjelasan model pembelajaran langsung yang bisa saya uraian pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Scroll to Top
Open chat
Hallo, Kami siap membantu masalah Anda.